Thursday, January 08, 2009

Pembibitan Kelapa Sawit - III

Perlakuan Terhadap Kecambah

Pada waktu penerimaan, peti harus diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, dibuka dan tiap-tiap kantong harus diperiksa. Setiap kantong kecambah harus dibiarkan terbuka selama beberapa menit untuk memungkinkan terjadinya pergantian udara. Kecambah harus segera ditanam pada hari diterima. Pada waktu akan dilakukan penanaman, kecambah harus diperiksa dan dipisahkan yang abnormal dan double tone (kembar).

Kriteria kecambah abnormal:

  1. Belum jelas radicula (berwarna putih) dan atau plumula (berwarna kuning)
  2. Radicula atau plumula yang busuk
  3. Radicula atau plumula searah
  4. Adanya pertumbuhan jamur
  5. Bentuk yang tidak normal atau rusak.

    Embrio yang sedang berkembang masih terlampau lemah dan harus diperlakukan dengan hati-hati. Kecambah harus selalu berada pada tempat yang terlindung sejak diterima sampai selesai tanam. Apabila plumula kembar, maka yang lemah harus dibuang dan kecambah ditanam seperti biasa.

    Penanaman Kecambah

    Prosedur yang dilakukan :

    1. Siram tanah di polybag sampai jenuh sebelum kecambah ditanam
    2. Kantong plastik kecambah dibuka dengan hati-hati dan letakkan kecambah di baki yang beralaskan karung yang basah yang telah direndam air dalam larutan fungisida Thiram dengan konsentrasi 0,2 %.
    3. Kemudian kecambah diseleksi dan dihitung
    4. Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi radicula yang akan diposisikan arak kebawah dan plumula yang akan diposisikan ke atas.
    5. Kecambah ditanam dengan kedalaman sekitar 2 cm dibawah permukaan tanah polybag. Hindarkan penanaman kecambah yang terlalu dalam atau terbalik.
    6. Polybag disiram sampai jenuh setelah penanaman kecambah
    7. Pemberian naungan disesuaikan dengan iklim setempat.

    Naungan

    Pada tahap awal bibit dapat diletakkan dibawah naungan, setelah dua daun keluar naungan dapat dikurangi sebesar 50 % dan setelah daun ketiga keluar naungan harus sudah dihilangkan. Luas naungan minimal sebesar luas bedengan dengna tinggi naungan lebih kurang 2 m. Kini banyak perusahaan besar tidak lagi menggunakan naungan sebagai standard yang baku.

    Penyiraman

    1. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari selama 30 menit atau setara dengan 6 mm curah hujan untuk setiap penyiraman.
    2. Bila malam harinya ada curah hujan > 10 mm, tidak perlu penyiraman pada keesokan pagi harinya, dan penyiraman sore harinya bergantung pada kelembaban tanah di polybag.
    3. Bila pagi hari turun hujan > 10 mm, maka tidak perlu penyiraman pagi dan sore.
    4. Bila ada genangan air yang bertahan di polybag setelah penyiraman, maka buat tambahan lubang polybag dengan cara menusuknya menggunakan tusuk bambu berdiameter 5 mm.

    Pengendalian Gulma

    Pengendalian gulma di dalam polybag dan diluar polybag dilakukan secara manual (mencabut) dan tidak boleh menggunakan herbisida, karena pada saat bibit di Pre Nursery (3 bulanan) bibit sangat rentan terhadap bahan kimiawi utamanya herbisida.

    Seleksi

    Seleksi bibit dilakukan pada umur 2 bulan dan pada saat transpalanting. Bibit yang telah afkir harus dimusnahkan agar bibit afkir tidak terkirim ke lapangan ataupun terjual karena menyangkut masa depan kebun selama 25 tahun.

    Ciri Fisik Bibit yang afkir di Pre Nursery

    1. Pucuk bengkok dan daun berputar, disebabkan karena pada saat penanaman terbalik.
    2. Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf), disebabkan faktor genetik.
    3. Daun kerdil dan sempit (stum/little leaf)
    4. Daun menyempit dan tegak (acute/eret leaf)
    5. Daun yang menggulung (rolled leaf)
    6. Daun berkerut/keriput (crinkle leaf)
    7. Daun melipat (collante)
    8. Bibit kerdil (stunted)
    9. Chimaera, Sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal
    10. Bibit dengan serangan penyakit berat, Sebagian tambahan dari karakteristik yang telah dikemukakan di atas, bibit yang terserang penyakit bercak daun yang disebabkan jamur curvularia dan penyakit antracnose (daun membusuk dari pinggir) disebabkan jamur boitrodiplodia, melaconium elaidis dan glomerella singulata harus afkir.

2 comments:

  1. Cukup membantu memberikan onfo bagi yang tertarik tentang kelapa sawit. Akan lebih siip bila ada bagian editing teks, agar cara penulisan dan salah penulisan bisa diketahui dan dilakukan editing.

    Terima kasih.
    w4t1, SA

    ReplyDelete
  2. Saat Pembibitan Kelapa Sawit, baiknya gunakan pupuk apa saja ya? Mohon bantuannya :)

    ReplyDelete

Silahkan Tinggakan Pesan Anda, Terimakasih!!